Dalam proses farmakokinetik obat setelah obat mengalami fase absorpsi, distribusi, dan biotransformasi, obat akhirnya mengalami fase ekskresi. Ekskresi merupakan perpindahan obat dari sirkulasi sistemik menuju ke organ ekskresi. Obat mengalami ekskresi bertujuan untuk mendetoksifikasi obat, karena telah diketahui bahwa obat dianggap racun/ zat asing oleh tubuh. Organ ekskresi juga bermacam-macam contohnya yang paling umum adalah ginjal, kemudian paru-paru, saliva, keringat, air susu, empedu, dll.
Pada jalur ekskresi melalui ginjal, metabolit-metabolit obat diekskresikan melalui urine melalui mekanisme filtrasi glomerulus, sekresi tubular aktif, dan reabsorpsi tubular. Ginjal merupakan organ utama dalam proses ekskresi. Organ ini mengekskresikan senyawa dari sirkulasi sistemik atau dari darah guna mempertahankan miliu internal. Dalam ginjal terdapat unit fungsional terkecil yang disebut dengan Nefron. Nefron terdiri atas pembuluh proksimal, lengkung Henle, dan pembuluh distal, sedangkan bagian kapiler terdiri dari glomerulus yang terdapat dalam kapsula Bowmann.
(Picture obtained from whatteenagersneed.blogspot.com)
Proses ekskresi melalui ginjal terdapat 3 tahapan yaitu :
1. Filtrasi Glomerulus
2. Sekresi / reabsorpsi tubulus aktif
3. Difusi aktif
Dalam proses ekskresi terdapat parameter Kliren (Clearance). Kliren adalah Parameter eliminasi obat yang meliputi metabolisme/ biotransformasi dan ekskresi untuk dikeluarkan dari tubuh melalui organ ekskresi.
Referensi : Nugroho, Agung Endro. 2012. Prinsip Aksi & Nasib Obat Dalam Tubuh. Pustaka Pelajar : Yogyakarta
Kata-kata terkait : Ekskresi, Nefron, Ginjal, Tubulus Renalis, Tubulus Kolektivus
Kamis, 31 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)