Senin, 21 Mei 2012

Anatomi dan Fisiologi Sistem Syaraf

,

      Syaraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem syaraf pusat dan antar bagian sistem syaraf lainnya. Syaraf membawa impuls-impuls atau rangsangan dari dan ke otak atau pusat syaraf. Bagian terkecil dari sistem syaraf adalah neuron. Neuron adalah sel syaraf yang terdiri dari nukleus, sitoplasma, dendrit, dan akson. Akson merupakan tonjolan seperti batang yang keluar dari badan sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls-impuls atau rangsangan menuju ke sel organ efektor. Sedangkan dendrit merupakan serabut pemanjangan dari sitoplasma yang berasal dari badan sel / soma. Pada saat pembentukan batang syaraf, serabut-serabut syaraf disusun menjadi berkas-berkas yang disebut fasikuli. Sebuah serabut syaraf mempunyai kemampuan konduktivitas (penghantar) dan eksitabilitas (dapat dirangsang). Serabut syaraf ini berkemampuan memberikan reaksi atas rangsangan dari sumber luar, contohnya seperti rangsangan mekanik, elektrik, kimiawi, atau fisik.


                              
                                          (Picture obtained from enchantedlerning.com)


   Sistem syaraf dibedakan menjadi 2 yang meliputi sistem syaraf pusat dan sistem syaraf perifer.

1. Sistem syaraf pusat
         Sistem syaraf pusat disebut juga dengan medula spinalis dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem syaraf pusat ini mengontrol berbagai syaraf yang ada dalam tubuh jadi memiliki peran yang sangat sentral.

2.  Sistem syaraf perifer
        Sistem syaraf perifer merupakan syaraf penghantar dari sistem syaraf pusat menuju ke sel organ efektor contohnya sel jantung, paru-paru, dll. Jadi sistem syaraf ini sangat bergantung dari sistem syaraf pusat. Sistem syaraf perifer ini juga dibagi menjadi 2 yaitu sistem syaraf somatik dan sistem syaraf otonom.

A. Sistem syaraf somatik
        Sistem syaraf somatik merupakan bagian dari sistem syaraf perifer yang merupakan sistem motorik karena berhubungan dengan sel otot/ skeletal. Karena sistem syaraf ini sebagai sistem motorik maka sistem syaraf ini berfungsi untuk menggerakkan berbagai gerakan tubuh, contohnya seperti gerakan tangan, kaki, dll. Oleh karena itu sistem syaraf somatik ini merupakan gerakan yang disadari/ terjadi atas kesadaran.

B. Sistem syaraf otonom
     Sistem syaraf otonom merupakan bagian dari sistem syaraf perifer yang memperantarai persyarafan menuju sel organ efektor, misalnya sel jantung. Sistem syaraf ini merupakan persyarafan yang aktivitasnya tanpa disadari, contohnya dalam organ jantung ; kita tidak bisa menghentikan maupun meningkatkan kecepatan dari gerakan memompa dari jantung ini. Sistem syaraf otonom ini terdistribusi secara meluas di dalam tubuh dan berfungsi untuk mengatur aktivitas organ-organ tubuh serta bertanggung jawab atas homeostatis tubuh. Dalam sistem syaraf otonom terdapat 2 bagian yang digunakan untuk menghantarkan impuls atau rangsangan, yaitu sel syaraf preganglion dan sel syaraf postganglion. Sedangkan celah yang merupakan pertemuan antara sel syaraf satu dengan sel syaraf yang lainnya disebut dengan ganglia, disini sel syaraf yang dimaksud adalah sel syaraf preganglion dan sel syaraf postganglion. Berdasarkan karakteristik dan fungsinya, sistem syaraf otonom dibagi menjadi 2, yaitu sistem syaraf simpatik dan sistem syaraf parasimpatik, berikut akan dijelaskan mengenai kedua sistem syaraf ini :

I. Sistem syaraf simpatik
     Sistem syaraf simpatik disebut juga dengan sistem thoracolumbar karena sel syaraf preganglionnya berasal dari bagian thorax dan lumbar. Pada sistem syaraf simpatik ini syaraf preganglionnya lebih pendek daripada syaraf postganglion. Sistem ini juga bersifat katabolik, artinya dapat menghasilkan energi.

II. Sistem syaraf parasimpatik
      Sistem syaraf parasimpatik disebut juga sistem craniosakral karena syaraf preganglionnya berhubungan dengan batang otak dan sumsum tulang belakang bagian sakral. Sistem syaraf ini bersifat anabolik, artinya apat menyimpan energi untuk pemeliharaan fungsi organ. Pada sistem syaraf ini berbeda dengan sistem syaraf simpatik, pada sistem syaraf ini syaraf preganglionnya lebih panjang daripada syaraf postganglionnya.

   Pada sistem syaraf ini dikenal juga nama Neurotransmitter. Neurotransmitter merupakan suatu zat kimia yang dilepaskan oleh ujung sel syaraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls atau rangsangan menuju ke sel organ efektor. Neurotransmitter pada sistem syaraf simpatik adalah nor-epinefrin atau nor-adrenalin dan resptornya adalah adrenergik. Sedangkan pada sistem syaraf parasimpatik neurotransmitternya adalah asetilkolin dan reseptornya adalah asetilkolin nikotinik dan asetilkolin muskarinik.


Referensi : Nugroho, Agung Endro. 2012. Farmakologi : Obat-obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan. Pustaka Pelajar : Yogyakarta




Kata-kata terkait : NeuronMedula SpinalisBadan selSel GliaSel SyarafNorepinefrinSinapsDendritAksonSistem SyarafNeurotransmitter

0 komentar to “Anatomi dan Fisiologi Sistem Syaraf”

Posting Komentar

 

Just an Ideas and Creativity Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates