Sabtu, 26 Mei 2012

Farmakokinetik : Metabolisme/ Biotransformasi

,

    
     Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi pada organisme, termasuk pada tingkat seluler. Metabolisme juga dengan reaksi enzimatis, maksudnya adalah metabolisme terjadi selalu dengan katalisator enzim. Metabolisme mempunyai 3 tujuan utama yaitu :

1. Menyediakan energi bagi tubuh dan pemeliharaan
2. Dapat berfungsi sebagai Katabolisme maupun Anabolisme, Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Sedangkan anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
3. Mengubah senyawa asing/ obat menjadi lebih polar sehingga mudah untuk diekskresikan.

     Metabolisme disebut juga dengan biotransformasi meskipun banyak ahli menyatakannya berbeda. Sebagian ahli menyatakan metabolisme itu hanya dinayatakan sebagai perubahan-perubahan baik biokimia maupun kimia yang dilakukan tubuh terhadap senyawa endogen, sedangakn biotransformasi hanya ditujukan untuk senyawa-senyawa eksogen/ xenobotika.
Proses metabolisme sebagian besar terdapat pada organ hati khususnya pada sub seluler retikulum endoplasma. Dan hasil dari proses metabolisme ini disebut dengan metabolit.

    Telah disebut sebelumnya bahwa metabolisme terjadi dengan bantuan enzim, enzim-enzim metabolisme ini terdapat pada fraksi mikrosomal biasanya enzim sitokrom P-450. Obat setelah diabsorpsi akan masuk ke sirkulasi sistemik yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh, setelah itu akan dimetabolisme sehingga bioavailabilitasnya menurun, proses ini dinamakan first past effect/ first past metabolism. Metabolisme umumnya merubah zat asing yang dari yang non polar menjadi polar, sehingga mudah untuk diekskresikan dengan urin melalui organ ekskresi. Untuk mengubah senyawa menjadi polar ini dibutuhkan reaksi-reaksi dalam metabolisme. Reaksi metabolisme obat atau biotransormasi obat ini dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Metabolisme Fase I
Pada metabolisme fase I ini merupakan reaksi non sintetik, umumnya pada reaksi ini obat dirubah gugus fungsionalnya agar dapat bereaksi dengan enzim-enzim pada metabolisme Fase II. Reaksi fase I ini meliputi oksidasi, reduksi, hidrolisis, hidrasi, dan isomerasi. Sedangkan enzim yang berperan meliputi Sitokrom P-450 (CYPs), Flavin containing monooksigenase (FMOs), Alkohol & Aldehid dehidrogenase, amine oksidase, Cyclooksigenase, Reduktase, dan Hidrolase.

2. Metabolisme Fase II
Reaksi metabolisme fase II disebut juga dengan fase sintetik atau konjugasi. Metabolisme fase II ini merupakan jalur detoksifikasi, karena hasil metabolisme atau metabolit umumnya akan dirubah menjadi non aktif meski ada suatu senyawa dimetabolisme menjadi lebih toksik. Selain itu pada reaksi fase II ini senyawa akan dikonjugasikan dengan konjugat sehingga senyawa tersebut akan menjadi polar atau larut air sehingga mudah untuk diekskreasikan. Konjugat pada hal ini contohnya seperti sulfat, glukoronat, dan merkapturat. Gugus yang sering terlibat pada reaksi ini adalah sulfat, metil, asetil, glisil, dan glukoronil. Sedangkan enzim yang berperan meliputi Glukoronidase, Sulfotransferase, Metiltransferase, Glutation transferase, dan Asetil transferase.

Metabolisme juga dapat dipengaruhi oleh berbagai hal contonya seperti :
1. Intrinsik obat
2. Fisiologi organisme
3. Faktor farmakologi
4. Kondisi patologi
5. Susunan makanan
6. Lingkungan




Referensi : Nugroho, Agung Endro. 2012. Prinsip Aksi & Nasib Obat Dalam Tubuh. Pustaka Pelajar : Yogyakarta


Kata-kata terkait : Sitokrom P450BiotransformasiKatalisasiEnzim BiotransformasiEnzimMetabolisme

0 komentar to “Farmakokinetik : Metabolisme/ Biotransformasi”

Posting Komentar

 

Just an Ideas and Creativity Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates